Minggu, 29 Mei 2016

Makalah Biologi "PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN"



MAKALAH BIOLOGI
’’PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN’’



NAMA : RIKE NURMALA
NIM : J1A115063
KELAS : TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN 1B
DOSEN PENGAMPU : DIAN WULANSARI,S.TP.,M.Si

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015


                                                      KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh?
Bismillahirrahmanirrahim..
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat serta salam tak lupa saya haturkan keharibaan junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, kerabat hingga akhirul zaman.
Atas rahmat dan karunia Allah SWT sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN”.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa masih jauh dari sempurna meskipun disertai dengan usaha dan upaya semaksimal mungkin oleh karena itu saya mengaharapkan saran yang konstruktif dan diterima dengan hati yang lapang.
Dalam menyusun makalah ini banyak mendapat dukungan, motivasi yang sangat besar nilainya serta atas pinjaman bukunya saya ucapkan terima kasih.
Akhirnya kepada Allah SWT jualah segala usaha kita dan semoga Makalah yang sederhana ini ada manfaatnya bagi kita semua…Amin.

                                                                                   
Mestong, Pondok Meja, 2015


Penulis..









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN :
1.1  LATAR BELAKANG
1.2  RUMUSAN MASALAH
1.3  TUJUAN PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN :
            2.1 PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
            2.2 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
            2.3 MACAM – MACAM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
BAB III PENUTUP :
            3.1 KESIMPULAN
            3.2 SARAN
            3.3 DAFTAR PUSTAKA
















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sedikit sekali perbedaan antara perkembangan dan pertumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu koordinasi yang baik dari banyak peristiwa pada tahap yang berbeda, yaitu dari tahap biofisika ke tahap organisme dan menghasilkan suatu organisme yang utuh dan lengkap. Prosesnya sangat kompleks dan banyak cara berbeda untuk dapat memahaminya.
Pemahaman kita terhadap perkembangan tumbuh dengan cepat, tetapi banyak aspek merupakan subjek yang di perdebatkan atau belum di ketahui. Untuk hal-hal seperti ini masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang sampai sekarang belum terjawab.
Kita dapat memisahkan konsep pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan selalu menunjukkan suatu pertambahan dalam ukuran dengan menghilangkan konsep-konsep yang menyangkut perubahan kualitas seperti halnya pengertian mencapai ukuran penuh atau kedewasaan, yang tidak relevan dengan pengertian proses pertambahan. Meskipun demikian konsep sederhana mengenai pertambahan ukuran mengalami kesukaran juga karena banyak cara untuk mengukurnya. Pertumbuhan dapat di ukur sebagai pertambahan panjang, lebar, atau luas, tetapi dapat pula di ukur berdasarkan pertambahan volume, masa atau berat. Setiap parameter ini menggambarkan sesuatu yang berbeda dan jarang adanya hubungan sederhana antara mereka dalam organisme yang sedang tumbuh. Hal ini disebabkan pertumbuhan sering terjadi dalam arah dan kadar cepat yang berbeda yang satu sama lain tidak ada kaitanya.
Pertumbuhan dan perkembangan  di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor yang mempengaruhi perkambangan pada tumbuhan sangat beragam, sehingga keadaan yang terjadi pada tanaman itu juga sangat berbeda-beda.
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri dari mahluk hidup. Setiap yang bernyawa akan mengalami hal itu. Mahluk hidup akan tumbuh dewasa bila pertumbuhan dan perkembangannya dapat berjalan dengan selaras dan seimbang baik secara fisik maupun mentalnya.

B.     Rumusan Masalah
1.       Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
2.      Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hiduup?
3.      Jelaskan macam – macam pertumbuhan pada tumbuhan.

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, untuk mengetahui macam – macam pertumbuhan pada tumbuhan, dan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi peertumbuhan dan perkembangan,



















BAB  II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume  dan jumlah sel yang menyebabkan bertambah besarnya ukuran organisme  dan bersifat irreversible (tidak bias kembali keukuran semula) karena adanya permbelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh keduanya.
 Pertumbuhan dapat di ukur dan di nyatakan secara kuantitatif, misalnya pengukuran pertambahan panjang, lebar,atau luas dan dapat pula di ukur pertambahan volume, masa, berat. Setiap parameter ini menggambarkan sesuatu yang berbeda dan jarang adanya hubungan sederhana antara mereka dalam organisme yang sedang tumbuh. Hal ini di sebabkan pertumbuhan seering terjadi dalam arah dan kadar cepat yang berbeda yakni satu sama lain tidak ada keterkaitan, sehingga perbandingan linier antara luas dan volume tidak terjadi pada waktu yang bersamaan.
Contoh pertumbuhan yang terjadi pada perkecmbahan biji, pada awalnya terjadi penyerapan air  yang dapat di ikuti oleh pertumbuhan yang nyata, selanjutnya terjadi pertambahan volume dan berat basah, tetapi tidak demikian dengan berat  keringmya. Bersamaan dengan itu kecambah bertambah mencolok dalam panjang (tumbuh), tetapi terjadi pengurangan dalam berat keringnya. Pertambahan ukuran dapat terjadi karena adanya penyerapan air yang bersifat permanen atau sementara.
Perkembangan adalah proses pertambahan jenis sel melalui proses diferensiasi sehingga menuju kedewasaan. Perkembangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan teratur dan berkembang, seringkali menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur atau lebih kompleks atau dapat pula dikatakan sebagai suatu seri perubahan pada organisme yang terjadi selama daur hidupnya yang melilputi pertumbuhan dan diferensiasi. Perkembangan dapat terjadi tanpa pertumbuhan dan demkian juga halnya pertumbuhan yang dapat terjadi tanpa perkembangan, tatapi kedua proses ini  sering bergabung dalam satu proses.
Perkembangan mewujudkan perubahan secara bertahap atau berjalan sangat cepat. Pada perkembangan tidak hanya perubahn secara kuantitatif, tatapi juga menyangkut perubahan kualitatif di antara sel, jaringan, dan juga organ yang di sebut diferensiasi.
Peristiwa perkembangan yang penting seperti perkecambahan, perbungaan atau penuaan menghasilkan perubahan yang mendadak didalam kehidupan atau pola pertumbuhan tumbuhan. Prosoes-proses perkembangan lainnya berlangsung terus secara lambat atau bertahap selama separuh atau seluruh hidup tumbuhan. 
Contoh perkembangan tumbuhan yang merupakan gabungan interaksi antara potensi genetik dengan lingkungan. Misalnya , hilangnya aklorofil dari tumbuhan yang di sebabkan oleh faktor genetic maupun lingkungan. Biarpun secara genetic tumbuhan mampu mensintesis klorofil, tetapi apabila lingkugannya tidak menunjang misanya tidak ada cahaya atau tidak menyediakan mineral yang diperlukan untuk pembentukan klorofil, maka klorofil tadi tidak akan terbentuk. Sebaliknya meskipun lingkungan sudah menyiapkan segala kebutuhan untuk sisitesisi kloorofil(cahaya, mineral), tatapi kalau secara genetic tumbuhan tersebut tidak mampu membentuk klorofil, misanya jamur, maka klorofil tersebut tidak akan terbentuk. Genetik mengontrol pembentukan enzim-enzim yang di perlukan dalam sintesis klorofil.

B.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1.      Faktor Dalam Internal)
a.       Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk kepada anakannya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya.
b.      Hormon
Hormon merupakan zat yang dihasilkan makhluk hidup yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh.
Hormon pertumbuhan bertugas memacu atau merangsang bagian tertentu untuk melakukan pembelahan sel agar tumbuhan semakin besar. Hormon yang utama yaitu :
a.       Hormon Auksin
Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru.
Dengan sifat auksin ini, tumbuhan dapat tumbuh sangat cepat ditempat gelap (etiolasi). Dalam percobaan dilaboratorium, auksin juga memacu pertumbuhan daun, bunga, buah dan batang rerumputan dan kelompok cemara. Sifat auksin ini digunakan oleh para petani buah untuk merangsang bunga menjadi buah tanpa pembuahan terlebih dahulu, sehingga kini muncul jenis buah tanpa biji, seperti semangka, jeruk, dan durian. Proses pembentukan buah tanpa pembuahan ini disebut Partenokarpi. Auksin juga dipakai untuk memacu tumbuhnya akar pada batang-batang stek.
Gambar 2.7 Etiolasi akibat kerja hormon auksin
b.      Hormon giberelin.
Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat dan tinggi tanaman melebihi tanaman normal.
Gibberella fujikuroi adalah jamur yang menghasilkan hormon giberelin. Secara liar, Gibberella fujikuroi menginjeksikan tanaman lain dan mengeluarkan ekstrak giberelin. Akibatnya tanaman inang tumbuh raksasa.
 Setelah ditemukan pada Gibberela fujikuroi sebanyak 25 macam senyawa giberelin, ternyata ditemukan pula 73 macam lainnya pada tumbuhan tinggi. Giberelin dapat mempercepat tumbuhnya tunas, dan mempercepat perbungaan (vernalisasi), yang berarti mempercepat pembuahan. Sekarang dapat ditemukan produk buah-buahan melimpah sebelum musimnya. Ini berkat penggunaan giberelin oleh para petani buah diluar musim berbuah.
Didunia pertanian, giberelin banyak dimanfaatkan karena fungsinya yang istimewa, antara lain :
-          Digunakan untuk partenokarpi, menghasilkan buah tanpa biji.
-          Mempercepat penuaan daun (sayuran) dan buah (Jeruk).
-          Memacu pertumbuhan padang rumput untuk ternak.
-          Menyebabkan gerombol buah anggur lebih panjang.
-          Anggur tahan cendawan.
-          Mendorong produksi benih.
-          Oleh pembuat bir digunakan untuk mempercepat proses pembuatan malt.
-          Merenyahkan tangkai daun seledri.
-          Meningkatkan tanaman tebu dan produksi gulanya.
 
Gambar 2.8 Tanaman pot sebelah kanan yang diberi hormon giberelin
c.       Sitokinin
Dinamakan sitoinin karena memacu sitokinesis (Pembelahan plasma sel). Sitokinin terdpat dijaringan pembuluh berbagai jenis tumbuhan. Sitokinin ditemukan pula pada endosperma cair buah kelapa muda, kapang, bakteri, dan bahkan hewan primata, lumut, ganggang coklat, ganggang merah, pinus, dan diatom.
Sitokinin paling banyak terdapat disekitar biji muda, buah muda, dan tunas daun, serta ujung akar. Didunia pertanian, sitokinin diperlukan untuk:
-          Pertumbuhan pada kultur jaringan.
-          Menunda penuaan bagian tubuh tumbuhan
-          Memacu pembesaran sel-sel keping biji dan sel daun dikotil.
-          Memacu perkembangan kloroplas dan sintesis klorofil

d.       Asam Absisat
Musim dingin atau masa kering merupakan waktu dimana tanaman beradaptasi menjadi dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu, ABA yang dihasilkan oleh kuncup menghambat pembelahan sel pada jaringan meristem apikal dan pada cambium pembuluh sehingga menunda pertumbuhan primer maupun sekunder. ABA juga memberi sinyal pada kuncup untuk membentuk sisik yang akan melindungi kuncup dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dinamai dengan asam absisat karena diketahui bahwa ZPT ini menyebabkan absisi/rontoknya daun tumbuhan pada musim gugur. Nama tersebut telah popular walaupun para peneliti tidak pernah membuktikan kalau ABA terlibat dalam gugurnya daun.
Pada kehidupan suatu tumbuhan, merupakan hal yang menguntungkan untuk menunda/menghentikan pertumbuhan sementara. Dormansi biji sangat penting terutama bagi tumbuhan setahun di daerah gurun atau daerah semiarid, karena proses perkecambahan dengan suplai air terbatas akan mengakibatkan kematian.Sejumlah faktor lingkungan diketahui mempengaruhi dormansi biji, tetapi pada banyak tanaman ABA tampaknya bertindak sebagai penghambat utama perkecambahan. Biji-biji tanaman setahun tetap dorman di dalam tanah sampai air hujan mencuci ABA keluar dari biji.
Peranan Asam Absisat (ABA) yaitu :
-          Dormansi pada Biji
-          Menahan cekaman kekeringan
e.       Etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-kloroetifosfonat).Etilen sintetik ini sering digunakan para pedagang untuk mempercepat pemasakan buah. Selain memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
Hormon tumbuh yang secara umum berlainan dengan Auxin, Gibberellin, dan Cytokinin. Dalam keadaan normal ethylene akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat sederhana sekali. Di alam ethilene akan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman. hormon ini akan berperan pada proses pematangan buah dalam fase climacteric. Penelitian terhadap ethylene, pertama kali dilakukan oleh Neljubow (1901) dan Kriedermann (1975), hasilnya menunjukan gas ethylene dapat membuat perubahan pada akar tanaman.
Hasil penelitian Zimmerman et al (1931) menunjukan bahwa ethylene dapat mendukung terjadinya abscission pada daun, namun menurut Rodriquez (1932), zat tersebut dapat mendukung proses pembungaan pada tanaman nanas. Penelitian lain telah membuktikan tentang adanya kerja sama antara auxin dan ethylene dalam pembengkakan (swelling) dan perakaran dengan cara mengaplikasikan auxin pada jaringan setelah ethylene berperan.

Gambar 2.10 Pemasakan Buah salah satu kerja etilen

2.      Faktor Luar Tubuh Makhluk Hidup (Eksternal)
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut :
a.       Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi yang digunakan untuk aktivitas, perumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air maupun yang diperoleh dari udara.
b.      Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya.
c.       Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.
d.      Air
Air  merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel-sel tubuh tidak akan terjadi sehingga makhluk hidup tersebut akan mati.

C.    Macam – Macam Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan
1.      Pertumbuhan Primer.
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas meristem primer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio. Ciri-ciri jaringan meristem ini adalah mempunyai dinding sel yang tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya belum berspesialisasi.
a.       perkecambahan.
1.      Perkecambahan epigeal
Hipokotil tumbuh memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan plumula sampai keluar ke permukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat diatas tanah. contohnya perkecambahan pada kacang hijau.
Gambar 2.2 Tipe perkecambahan epigeal

2.      Perkecambahan hipogeal
Terjadinya pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan plumula dan menembus pada kulit bijinya yang nantinya akan muncul diatas tanah, sedangkan kotiledonya masih didalam tanah. Contohnya perkecambahan pada kacang kapri (Pisum sativum).

Gambar 2.3 Tipe perkecambahan hipogeal



b.      Pertumbuhan pada ujung akar
Setelah proses perkecambahan, akan terbentuk tanaman muda dan pertumbuhan selanjutnya akan ditentukan oleh aktivitas dari jaringan meristem yang terdapat pada titik tumbuh. Jaringan meristem primer ini terdapat pada ujung akar dan ujung batang yang sangat memungkinkan bertambah tinggi atau panjangnya tanaman.
Pada akar terdapat daerah pembelahan sel, daerah ini terdapat dibagian ujung. Sel-sel pada daerah ini aktif membelah dan sifatnya tetap meristematik. Dibelakang daerah pembelahan merupakan daerah yang tiap selnya memiliki aktivitas untuk membesar dan memanjang, daerah ini dinamakan daerah pemanjangan sel.
Setelah sel-selnya membelah dan memanjang maka sel-selnya akan terdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus. Daerah ini disebut sebagai daerah diferensiasi . kemudian sel-sel dibelakang titik tumbuh akan membentang dan terdiferensiasi menjadi jaringan-jaringan akar yaitu epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat.
Tudung akar atau kaliptra berfungsi sebagai pelindung terhadap benturan fisik ujung akar terhadap tanah sekitar pertumbuhan. Fungsi lain ujung akar, yaitu memudahkan akar menembus tanah karena tudung akar dilengkapi dengan sekresi cairan polisakarida. Perbedaan antara tudung akar dikotil dan monokotil sebagai berikut:
-          Pada tudung akar dikotil, antara ujung akar dengan kaliptra tidak terdapat batas yang jelas dan tidak memiliki titik tumbuh pada kaliptra tersebut.
-          Pada tudung akar monokotil, antara ujung akar dan kaliptra terdapat batas yang jelas atau nyata dan mempunyai titik tumbuh tersendiri yang disebut kaliptrogen.
-          Sel - sel kaliptra yang dekat dengan ujung akar mengandung butir-butir tepung yang disebut kolumela.
Gambar Jaringan meristem apikal akar.
Keterangan :
 a. tudung akar
b. meristem
c. daerah pemanjangan sel
d. korteks
e. floem
f. xylem
a.  Meristem merupakan bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa mengadakan pembelahan secara Mitosis. Meristem ini terletak di belakang tudung akar. Pada tumbuhan dikotil, sel-sel tudung akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel baru yang dihasilkan oleh sel-sel me-ristem primer dari perkembangan sel-sel meristem apical.
b.   Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel hasil pembelahan meristem tumbuh dan berkembang memanjang pada daerah ini. Aktivitas pertumbuhan dan perkembangan memanjang dari sel mengakibatkan pembelahan sel di daerah ini menjadi lebih lambat dari bagian lain. Pemanjangan sel tersebut berperan penting untuk membantu daya tekan akar dan proses pertumbuhan memanjang akar.
c.  Daerah diferensiasi, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan mengelompok se-suai dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan struktur, kemudian akan memperoleh tugas membentuk jaringan tertentu

c.       Pertumbuhan pada ujung batang
Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi daerah pertumbuhan (titik tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Meristem apikal pada batang dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut kuncup. Di dalam kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat pendek karena jarak internodus (antar ruas) sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan, dan pemanjangan sel terjadi di dalam internodus.
Gambar 2.6 Irisan membujur ujung batang

Sama halnya dengan akar, pada ujung batang juga terdapat titik tumbuh. Titik tumbuh batang dilindungi oleh balutan bakal daunnya. Pertumbuhan dan perkembangan sama halnya dengan terjadi pada akar, yaitu terdapat daerah pembelahan (meristematik), daerah pemanjangan dan daerah diferensiasi.
Pada ujung batang di titik tumbuh (meristem apikal) terdapat bakal daun. Pada bagian atas daun tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan permukaan bawah daun, sehingga daun yang muda akan melengkung di atas titik tumbuh.
Pada daerah pemanjangan, sel-selnya akan tumbuh membesar dan memanjang serta jaringan pembuluh sudah mulai tambak. Pada daerah diferensiasi akan membentuk beberapa jaringan yaitu epidermis, korteks, dan silinder pusat.
Setelah pertumbuhan tanaman muda sehingga mencapai tanaman dewasa, proses pertumbuhan tanaman menjadi melambat atau disebut periode perlambatan yang ditandai dengan pertumbuhannya menjadi melambat atau bahkan sama sekali tidak terjadi pertumbuhan. Pada periode tersebut, sebenarnya tumbuhan itu sedang memasuki masa perkembangannya menuju tanaman dewasa yang ditandai dengan tidak adanya penambahan panjang atau ukurannya, tetapi sedang berkembang menuju pada kedewasaannya.
Ciri-ciri suatu tumbuhan dikatakan dewasa yaitu ditandai dengan terbentuknya bunga. Pada bunga inilah terdapat ala kelamin betina berupa putik maupun ala kelamin jantan yaitu benang sari yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan suatu tumbuhan. Setelah terjadi persarian (penyerbukan), putik oleh benang sari akan dihasilkan buah berbiji dan biji inilah yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.

2.      Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan ini terjadi pada tumbuhan Dikotiledon dan Gymnospermae.Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang meliputi:
1.              Kambium gabus (felogen)
Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas, juga merupakan bagian dari jaringan sekunder yang disebut periderm.
2.              Kambium fasis (vasikuler)
Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari empulur. Bagian xilem lebih tebal daripada bagian floem karena kegiatan kambium ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan ke arah luar.
3.              Kambium interfasis (intervasikuler)
Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya peningkatan banyaknya dan ukuran sel. Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil yang dihasilkan kambium dan meristem apikal, kemudian sel-sel ini membesar dan berdifferensiasi. (Kimball, 1992: 411)
3.      Pertumbuhan Terminal
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh. Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan. Daerah pembelahan (daerah meristematik) Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.   
Daerah pemanjanganmerupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari daerah perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa puluh kali dibandingkan sel-sel meristematik.  Daerah diferensiasi merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur. Sel yang lain berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume  dan jumlah sel yang menyebabkan bertambah besarnya ukuran organisme  dan bersifat irreversible (tidak bias kembali keukuran semula) karena adanya permbelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh keduanya.

Perkembangan adalah proses pertambahan jenis sel melalui proses diferensiasi sehingga menuju kedewasaan. Perkembangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan teratur dan berkembang, seringkali menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur atau lebih kompleks atau dapat pula dikatakan sebagai suatu seri perubahan pada organisme yang terjadi selama daur hidupnya yang melilputi pertumbuhan dan diferensiasi

B.     SARAN

Semoga dengan Makalah ini kita semua bisa lebih mengetahui dan memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
Dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, Oleh karena itu saya juga membutuhkan saran  yang membangun dari pembaca, dengan itulah saya bisa belajar membuat makalah dengan baik.






C.    DAFTAR PUSTAKA
Chambell, Neil A, dkk. 2008. BIOLOGI edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Dwidjoseputro. 1994. Pertumbuhan dan Perkembangan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Frank B Salisbury & Cleon W Ross. 1995. Biologi Tumbuhan Edisi Keempat. Bandung: ITB
Goldsworthy Peter R., Fisher N.M 1992. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar