MAKALAH
BIOLOGI
’’PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN’’
NAMA : RIKE NURMALA
NIM : J1A115063
KELAS : TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN 1B
DOSEN PENGAMPU : DIAN WULANSARI,S.TP.,M.Si
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh?
Bismillahirrahmanirrahim..
Dengan nama Allah yang maha pengasih
lagi maha penyayang, segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat serta salam
tak lupa saya haturkan keharibaan junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW
beserta keluarga, sahabat, kerabat hingga akhirul zaman.
Atas rahmat dan karunia Allah SWT sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN”.
Atas rahmat dan karunia Allah SWT sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN”.
Dalam
penyusunan makalah
ini saya menyadari bahwa masih jauh dari sempurna meskipun
disertai dengan usaha dan upaya semaksimal mungkin oleh karena itu saya
mengaharapkan saran yang konstruktif dan diterima dengan
hati yang lapang.
Dalam menyusun makalah ini banyak mendapat dukungan, motivasi yang sangat besar
nilainya serta atas pinjaman bukunya saya ucapkan terima
kasih.
Akhirnya
kepada Allah SWT jualah segala usaha kita dan semoga Makalah yang sederhana ini ada manfaatnya bagi kita semua…Amin.
Mestong, Pondok Meja, 2015
Penulis..
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
:
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN :
2.1 PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
2.2
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
2.3 MACAM – MACAM PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
BAB III
PENUTUP :
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
3.3 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sedikit
sekali perbedaan antara perkembangan dan pertumbuhan, pertumbuhan dan
perkembangan merupakan suatu koordinasi yang baik dari banyak peristiwa pada
tahap yang berbeda, yaitu dari tahap biofisika ke tahap organisme dan
menghasilkan suatu organisme yang utuh dan lengkap. Prosesnya sangat kompleks
dan banyak cara berbeda untuk dapat memahaminya.
Pemahaman
kita terhadap perkembangan tumbuh dengan cepat, tetapi banyak aspek merupakan
subjek yang di perdebatkan atau belum di ketahui. Untuk hal-hal seperti ini
masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang sampai sekarang belum terjawab.
Kita
dapat memisahkan konsep pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan selalu menunjukkan
suatu pertambahan dalam ukuran dengan menghilangkan konsep-konsep yang
menyangkut perubahan kualitas seperti halnya pengertian mencapai ukuran penuh
atau kedewasaan, yang tidak relevan dengan pengertian proses pertambahan.
Meskipun demikian konsep sederhana mengenai pertambahan ukuran mengalami
kesukaran juga karena banyak cara untuk mengukurnya. Pertumbuhan dapat di ukur
sebagai pertambahan panjang, lebar, atau luas, tetapi dapat pula di ukur
berdasarkan pertambahan volume, masa atau berat. Setiap parameter ini
menggambarkan sesuatu yang berbeda dan jarang adanya hubungan sederhana antara
mereka dalam organisme yang sedang tumbuh. Hal ini disebabkan pertumbuhan
sering terjadi dalam arah dan kadar cepat yang berbeda yang satu sama lain
tidak ada kaitanya.
Pertumbuhan
dan perkembangan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor yang mempengaruhi perkambangan pada
tumbuhan sangat beragam, sehingga keadaan yang terjadi pada tanaman itu juga
sangat berbeda-beda.
Tumbuh dan berkembang merupakan salah
satu ciri dari mahluk hidup. Setiap yang bernyawa akan mengalami hal itu.
Mahluk hidup akan tumbuh dewasa bila pertumbuhan dan perkembangannya dapat
berjalan dengan selaras dan seimbang baik secara fisik maupun mentalnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian pertumbuhan dan
perkembangan?
2.
Apa saja faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hiduup?
3.
Jelaskan macam – macam pertumbuhan
pada tumbuhan.
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, untuk mengetahui macam – macam pertumbuhan pada tumbuhan, dan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi peertumbuhan dan perkembangan,
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan
Pertumbuhan adalah
proses pertambahan volume dan jumlah sel yang menyebabkan bertambah
besarnya ukuran organisme dan bersifat irreversible (tidak bias kembali
keukuran semula) karena adanya permbelahan mitosis atau
pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh keduanya.
Pertumbuhan
dapat di ukur dan di nyatakan secara kuantitatif, misalnya pengukuran
pertambahan panjang, lebar,atau luas dan dapat pula di ukur pertambahan volume,
masa, berat. Setiap parameter ini menggambarkan sesuatu yang berbeda dan jarang
adanya hubungan sederhana antara mereka dalam organisme yang sedang tumbuh. Hal
ini di sebabkan pertumbuhan seering terjadi dalam arah dan kadar cepat yang
berbeda yakni satu sama lain tidak ada keterkaitan, sehingga perbandingan
linier antara luas dan volume tidak terjadi pada waktu yang bersamaan.
Contoh
pertumbuhan yang terjadi pada perkecmbahan biji, pada awalnya terjadi
penyerapan air yang dapat di ikuti oleh pertumbuhan yang nyata, selanjutnya
terjadi pertambahan volume dan berat basah, tetapi tidak demikian dengan berat keringmya. Bersamaan dengan itu kecambah
bertambah mencolok dalam panjang (tumbuh), tetapi terjadi pengurangan dalam
berat keringnya. Pertambahan ukuran dapat terjadi karena adanya penyerapan air
yang bersifat permanen atau sementara.
Perkembangan adalah
proses pertambahan jenis sel melalui proses diferensiasi sehingga menuju
kedewasaan. Perkembangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan
teratur dan berkembang, seringkali menuju suatu keadaan yang lebih tinggi,
lebih teratur atau lebih kompleks atau dapat pula dikatakan sebagai suatu seri
perubahan pada organisme yang terjadi selama daur hidupnya yang melilputi
pertumbuhan dan diferensiasi. Perkembangan dapat terjadi tanpa pertumbuhan dan
demkian juga halnya pertumbuhan yang dapat terjadi tanpa perkembangan, tatapi
kedua proses ini sering bergabung dalam satu proses.
Perkembangan mewujudkan
perubahan secara bertahap atau berjalan sangat cepat. Pada perkembangan tidak
hanya perubahn secara kuantitatif, tatapi juga menyangkut perubahan kualitatif
di antara sel, jaringan, dan juga organ yang di sebut diferensiasi.
Peristiwa
perkembangan yang penting seperti perkecambahan, perbungaan atau penuaan
menghasilkan perubahan yang mendadak didalam kehidupan atau pola pertumbuhan
tumbuhan. Prosoes-proses perkembangan lainnya berlangsung terus secara lambat
atau bertahap selama separuh atau seluruh hidup tumbuhan.
Contoh
perkembangan tumbuhan yang merupakan gabungan interaksi antara potensi genetik
dengan lingkungan. Misalnya , hilangnya aklorofil dari tumbuhan yang di
sebabkan oleh faktor genetic maupun lingkungan. Biarpun secara genetic tumbuhan
mampu mensintesis klorofil, tetapi apabila lingkugannya tidak menunjang misanya
tidak ada cahaya atau tidak menyediakan mineral yang diperlukan untuk
pembentukan klorofil, maka klorofil tadi tidak akan terbentuk. Sebaliknya
meskipun lingkungan sudah menyiapkan segala kebutuhan untuk sisitesisi
kloorofil(cahaya, mineral), tatapi kalau secara genetic tumbuhan tersebut tidak
mampu membentuk klorofil, misanya jamur, maka klorofil tersebut tidak akan
terbentuk. Genetik mengontrol pembentukan enzim-enzim yang di perlukan dalam
sintesis klorofil.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1.
Faktor Dalam Internal)
a.
Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa
sifat yang diturunkan dari induk kepada anakannya. Gen mempengaruhi ciri dan
sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna
bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya.
b.
Hormon
Hormon merupakan zat yang dihasilkan
makhluk hidup yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam
tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam
pengaturan berbagai proses dalam tubuh.
Hormon
pertumbuhan bertugas memacu atau merangsang bagian tertentu untuk melakukan
pembelahan sel agar tumbuhan semakin besar. Hormon yang utama yaitu :
a. Hormon
Auksin
Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga,
buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru.
Dengan sifat auksin ini, tumbuhan
dapat tumbuh sangat cepat ditempat gelap (etiolasi). Dalam percobaan
dilaboratorium, auksin juga memacu pertumbuhan daun, bunga, buah dan batang
rerumputan dan kelompok cemara. Sifat auksin ini digunakan oleh para petani
buah untuk merangsang bunga menjadi buah tanpa pembuahan terlebih dahulu,
sehingga kini muncul jenis buah tanpa biji, seperti semangka, jeruk, dan
durian. Proses pembentukan buah tanpa pembuahan ini disebut Partenokarpi.
Auksin juga dipakai untuk memacu tumbuhnya akar pada batang-batang stek.
Gambar
2.7 Etiolasi akibat kerja hormon auksin
b. Hormon
giberelin.
Giberelin, merangsang pembelahan dan
pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu,
giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat dan tinggi tanaman
melebihi tanaman normal.
Gibberella
fujikuroi adalah jamur yang menghasilkan hormon giberelin. Secara
liar, Gibberella fujikuroi menginjeksikan tanaman lain dan
mengeluarkan ekstrak giberelin. Akibatnya tanaman inang tumbuh raksasa.
Setelah
ditemukan pada Gibberela fujikuroi sebanyak 25 macam senyawa
giberelin, ternyata ditemukan pula 73 macam lainnya pada tumbuhan tinggi.
Giberelin dapat mempercepat tumbuhnya tunas, dan mempercepat perbungaan
(vernalisasi), yang berarti mempercepat pembuahan. Sekarang dapat ditemukan
produk buah-buahan melimpah sebelum musimnya. Ini berkat penggunaan giberelin
oleh para petani buah diluar musim berbuah.
Didunia
pertanian, giberelin banyak dimanfaatkan karena fungsinya yang istimewa, antara
lain :
-
Digunakan untuk partenokarpi,
menghasilkan buah tanpa biji.
-
Mempercepat penuaan daun (sayuran) dan
buah (Jeruk).
-
Memacu pertumbuhan padang rumput untuk
ternak.
-
Menyebabkan gerombol buah anggur lebih
panjang.
-
Anggur tahan cendawan.
-
Mendorong produksi benih.
-
Oleh pembuat bir digunakan untuk
mempercepat proses pembuatan malt.
-
Merenyahkan tangkai daun seledri.
-
Meningkatkan tanaman tebu dan produksi
gulanya.
Gambar
2.8 Tanaman pot sebelah kanan yang diberi hormon giberelin
c. Sitokinin
Dinamakan
sitoinin karena memacu sitokinesis (Pembelahan plasma sel). Sitokinin terdpat
dijaringan pembuluh berbagai jenis tumbuhan. Sitokinin ditemukan pula pada
endosperma cair buah kelapa muda, kapang, bakteri, dan bahkan hewan primata,
lumut, ganggang coklat, ganggang merah, pinus, dan diatom.
Sitokinin
paling banyak terdapat disekitar biji muda, buah muda, dan tunas daun, serta
ujung akar. Didunia pertanian, sitokinin diperlukan untuk:
-
Pertumbuhan pada kultur jaringan.
-
Menunda penuaan bagian tubuh tumbuhan
-
Memacu pembesaran sel-sel keping biji
dan sel daun dikotil.
-
Memacu perkembangan kloroplas dan
sintesis klorofil
d. Asam
Absisat
Musim
dingin atau masa kering merupakan waktu dimana tanaman beradaptasi menjadi
dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu, ABA yang dihasilkan oleh kuncup
menghambat pembelahan sel pada jaringan meristem apikal dan pada cambium
pembuluh sehingga menunda pertumbuhan primer maupun sekunder. ABA juga memberi
sinyal pada kuncup untuk membentuk sisik yang akan melindungi kuncup dari
kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dinamai dengan asam absisat karena
diketahui bahwa ZPT ini menyebabkan absisi/rontoknya daun tumbuhan pada musim
gugur. Nama tersebut telah popular walaupun para peneliti tidak pernah
membuktikan kalau ABA terlibat dalam gugurnya daun.
Pada kehidupan suatu tumbuhan,
merupakan hal yang menguntungkan untuk menunda/menghentikan pertumbuhan
sementara. Dormansi biji sangat penting terutama bagi tumbuhan setahun di
daerah gurun atau daerah semiarid, karena proses perkecambahan dengan suplai
air terbatas akan mengakibatkan kematian.Sejumlah faktor lingkungan diketahui
mempengaruhi dormansi biji, tetapi pada banyak tanaman ABA tampaknya bertindak
sebagai penghambat utama perkecambahan. Biji-biji tanaman setahun tetap dorman
di dalam tanah sampai air hujan mencuci ABA keluar dari biji.
Peranan Asam Absisat (ABA) yaitu :
-
Dormansi pada Biji
-
Menahan cekaman kekeringan
e. Etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua
melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen disintesis oleh tumbuhan dan
menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen yang dihasilkan
oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam
2-kloroetifosfonat).Etilen sintetik ini sering digunakan para pedagang untuk
mempercepat pemasakan buah. Selain memacu pematangan, etilen juga memacu
perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat
pemanjangan batang kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan
dominansi apikal dan inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
Hormon tumbuh yang secara umum
berlainan dengan Auxin, Gibberellin, dan Cytokinin. Dalam keadaan normal
ethylene akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat sederhana
sekali. Di alam ethilene akan berperan apabila terjadi perubahan secara
fisiologis pada suatu tanaman. hormon ini akan berperan pada proses pematangan
buah dalam fase climacteric. Penelitian terhadap ethylene, pertama kali
dilakukan oleh Neljubow (1901) dan Kriedermann (1975), hasilnya menunjukan gas
ethylene dapat membuat perubahan pada akar tanaman.
Hasil penelitian Zimmerman et al
(1931) menunjukan bahwa ethylene dapat mendukung terjadinya abscission pada
daun, namun menurut Rodriquez (1932), zat tersebut dapat mendukung proses
pembungaan pada tanaman nanas. Penelitian lain telah membuktikan tentang adanya
kerja sama antara auxin dan ethylene dalam pembengkakan (swelling) dan perakaran
dengan cara mengaplikasikan auxin pada jaringan setelah ethylene berperan.
Gambar 2.10 Pemasakan Buah salah satu kerja etilen
2.
Faktor Luar Tubuh Makhluk Hidup
(Eksternal)
Faktor luar yang mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan.
Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup adalah sebagai berikut :
a.
Makanan
atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan
sumber energi yang digunakan untuk aktivitas, perumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup. Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sedangkan bagi tumbuhan,
nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air maupun
yang diperoleh dari udara.
b.
Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu
yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut
suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C.
Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang
sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat
dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya.
c.
Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya
matahari untuk fotosintesis.
d.
Air
Air merupakan faktor penting
untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia
dalam sel-sel tubuh tidak akan terjadi sehingga makhluk hidup tersebut akan
mati.
C.
Macam – Macam Pertumbuhan dan Perkembangan
Pada Tumbuhan
1. Pertumbuhan
Primer.
Merupakan pertumbuhan yang terjadi
karena adanya aktivitas meristem primer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh
kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang
dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio. Ciri-ciri jaringan meristem ini
adalah mempunyai dinding sel yang tipis, bervakuola kecil atau tidak
bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya belum berspesialisasi.
a. perkecambahan.
1.
Perkecambahan epigeal
Hipokotil tumbuh memanjang yang
mengakibatkan kotiledon dan plumula sampai keluar ke permukaan tanah, sehingga
kotiledon terdapat diatas tanah. contohnya perkecambahan pada
kacang hijau.
Gambar 2.2 Tipe perkecambahan
epigeal
2.
Perkecambahan hipogeal
Terjadinya pertumbuhan memanjang dari
epikotil sehingga menyebabkan plumula dan menembus pada kulit bijinya yang
nantinya akan muncul diatas tanah, sedangkan kotiledonya masih didalam tanah.
Contohnya perkecambahan pada kacang kapri (Pisum
sativum).
Gambar 2.3 Tipe perkecambahan hipogeal
b.
Pertumbuhan pada ujung akar
Setelah proses perkecambahan, akan
terbentuk tanaman muda dan pertumbuhan selanjutnya akan ditentukan oleh
aktivitas dari jaringan meristem yang terdapat pada titik tumbuh. Jaringan
meristem primer ini terdapat pada ujung akar dan ujung batang yang sangat
memungkinkan bertambah tinggi atau panjangnya tanaman.
Pada akar terdapat daerah pembelahan
sel, daerah ini terdapat dibagian ujung. Sel-sel pada daerah ini aktif membelah
dan sifatnya tetap meristematik. Dibelakang daerah pembelahan merupakan daerah
yang tiap selnya memiliki aktivitas untuk membesar dan memanjang, daerah ini
dinamakan daerah pemanjangan sel.
Setelah sel-selnya membelah dan
memanjang maka sel-selnya akan terdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur
dan fungsi yang khusus. Daerah ini disebut sebagai daerah diferensiasi .
kemudian sel-sel dibelakang titik tumbuh akan membentang dan terdiferensiasi
menjadi jaringan-jaringan akar yaitu epidermis, korteks, endodermis dan
silinder pusat.
Tudung
akar atau kaliptra berfungsi sebagai pelindung terhadap benturan fisik ujung
akar terhadap tanah sekitar pertumbuhan. Fungsi lain ujung akar, yaitu
memudahkan akar menembus tanah karena tudung akar dilengkapi dengan sekresi
cairan polisakarida. Perbedaan antara tudung akar dikotil dan monokotil sebagai
berikut:
-
Pada tudung akar dikotil, antara ujung
akar dengan kaliptra tidak terdapat batas yang jelas dan tidak memiliki titik
tumbuh pada kaliptra tersebut.
-
Pada tudung akar monokotil, antara ujung
akar dan kaliptra terdapat batas yang jelas atau nyata dan mempunyai titik
tumbuh tersendiri yang disebut kaliptrogen.
-
Sel - sel kaliptra yang dekat dengan
ujung akar mengandung butir-butir tepung yang disebut kolumela.
Gambar
Jaringan meristem apikal akar.
Keterangan
:
a. tudung akar
b.
meristem
c.
daerah pemanjangan sel
d.
korteks
e.
floem
f.
xylem
a.
Meristem merupakan bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa
mengadakan pembelahan secara Mitosis. Meristem ini terletak di belakang
tudung akar. Pada tumbuhan dikotil, sel-sel tudung akar yang rusak akan
digantikan oleh sel-sel baru yang dihasilkan oleh sel-sel me-ristem primer dari
perkembangan sel-sel meristem apical.
b. Daerah
pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel hasil pembelahan
meristem tumbuh dan berkembang memanjang pada daerah ini. Aktivitas pertumbuhan
dan perkembangan memanjang dari sel mengakibatkan pembelahan sel di daerah ini
menjadi lebih lambat dari bagian lain. Pemanjangan sel tersebut berperan
penting untuk membantu daya tekan akar dan proses pertumbuhan memanjang akar.
c. Daerah diferensiasi,
sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan mengelompok se-suai dengan
kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan struktur, kemudian akan
memperoleh tugas membentuk jaringan tertentu
c.
Pertumbuhan pada ujung batang
Pertumbuhan dan perkembangan primer
pada batang meliputi
daerah pertumbuhan (titik tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi.
Meristem apikal pada batang dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada
ujung tunas yang biasa disebut kuncup. Di dalam kuncup, ruas batang dan
tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat pendek karena
jarak internodus (antar ruas) sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan,
dan pemanjangan sel terjadi di dalam internodus.
Gambar 2.6
Irisan membujur ujung batang
Sama halnya dengan akar, pada ujung
batang juga terdapat titik tumbuh. Titik tumbuh batang dilindungi oleh balutan
bakal daunnya. Pertumbuhan dan perkembangan sama halnya dengan terjadi pada
akar, yaitu terdapat daerah pembelahan (meristematik), daerah pemanjangan dan
daerah diferensiasi.
Pada ujung batang di titik tumbuh
(meristem apikal) terdapat bakal daun. Pada bagian atas daun tumbuh lebih
lambat dibandingkan dengan permukaan bawah daun, sehingga daun yang muda akan
melengkung di atas titik tumbuh.
Pada daerah pemanjangan, sel-selnya
akan tumbuh membesar dan memanjang serta jaringan pembuluh sudah mulai tambak.
Pada daerah diferensiasi akan membentuk beberapa jaringan yaitu epidermis,
korteks, dan silinder pusat.
Setelah pertumbuhan tanaman muda
sehingga mencapai tanaman dewasa, proses pertumbuhan tanaman menjadi melambat
atau disebut periode perlambatan yang ditandai dengan pertumbuhannya menjadi
melambat atau bahkan sama sekali tidak terjadi pertumbuhan. Pada periode
tersebut, sebenarnya tumbuhan itu sedang memasuki masa perkembangannya menuju
tanaman dewasa yang ditandai dengan tidak adanya penambahan panjang atau
ukurannya, tetapi sedang berkembang menuju pada kedewasaannya.
Ciri-ciri suatu tumbuhan dikatakan
dewasa yaitu ditandai dengan terbentuknya bunga. Pada bunga inilah terdapat ala
kelamin betina berupa putik maupun ala kelamin jantan yaitu benang sari yang
berfungsi sebagai alat perkembangbiakan suatu tumbuhan. Setelah terjadi
persarian (penyerbukan), putik oleh benang sari akan dihasilkan buah berbiji
dan biji inilah yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
2. Pertumbuhan
Sekunder
Pertumbuhan ini terjadi pada
tumbuhan Dikotiledon dan Gymnospermae.Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh
kegiatan meristem sekunder, yang meliputi:
1.
Kambium gabus (felogen)
Pertumbuhan felogen menghasilkan
jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan
fungsi epidermis yang mati dan terkelupas, juga merupakan bagian dari jaringan
sekunder yang disebut periderm.
2.
Kambium fasis (vasikuler)
Berperan membentuk xilem sekunder
ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah luar, selain itu juga
menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari
bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari empulur. Bagian xilem lebih
tebal daripada bagian floem karena kegiatan kambium ke arah dalam lebih besar
daripada kegiatan ke arah luar.
3.
Kambium interfasis (intervasikuler)
Merupakan kambium yang membentuk
jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh
dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya peningkatan
banyaknya dan ukuran sel. Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu
menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil yang dihasilkan
kambium dan meristem apikal, kemudian sel-sel ini membesar dan
berdifferensiasi. (Kimball, 1992: 411)
3. Pertumbuhan
Terminal
Terjadi
pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh. Terdapat 3
daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan. Daerah pembelahan (daerah
meristematik) Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat
terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang
relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.
Daerah
pemanjanganmerupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil
pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari
daerah perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa puluh kali dibandingkan
sel-sel meristematik. Daerah diferensiasi merupakan daerah yang
terletak di bawah daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini umumnya mempunyai
dinding yang menebal dan beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi
epidermis, korteks, dan empulur. Sel yang lain berdiferensiasi menjadi jaringan
parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pertumbuhan adalah
proses pertambahan volume dan jumlah sel yang menyebabkan bertambah
besarnya ukuran organisme dan bersifat irreversible (tidak bias kembali
keukuran semula) karena adanya permbelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat
pula disebabkan oleh keduanya.
Perkembangan adalah
proses pertambahan jenis sel melalui proses diferensiasi sehingga menuju
kedewasaan. Perkembangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan
teratur dan berkembang, seringkali menuju suatu keadaan yang lebih tinggi,
lebih teratur atau lebih kompleks atau dapat pula dikatakan sebagai suatu seri
perubahan pada organisme yang terjadi selama daur hidupnya yang melilputi
pertumbuhan dan diferensiasi
B.
SARAN
Semoga dengan
Makalah ini kita semua bisa lebih mengetahui dan memahami tentang pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan.
Dalam
penulisan makalah ini saya menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, Oleh karena itu saya juga membutuhkan saran yang membangun dari pembaca, dengan itulah
saya bisa belajar membuat makalah dengan baik.
C.
DAFTAR
PUSTAKA
Chambell, Neil A, dkk. 2008.
BIOLOGI edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Dwidjoseputro. 1994. Pertumbuhan
dan Perkembangan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Frank B Salisbury & Cleon W
Ross. 1995. Biologi Tumbuhan Edisi Keempat. Bandung: ITB
Goldsworthy
Peter R., Fisher N.M 1992. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Lakitan,
B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar